Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Minggu, 20 Desember 2009 | 20.03 | 0 Comments

PERINGATAN HARI IBU

22 Desember ini adalah hari IBU, Tanpa Ibu kita tidak akan Lahir di Dunia ini jadi Hari Ibu adalah hari yang harus dihormati, Juga menjelang Natal marilah kita Kenang Bunda Maria Ibu Jesus Penebus Dosa Manusia se Dunia, Ibu Tri Bhuwana Tungga Dewi yang pernah menjadi Ibu Nusantara yang juga Ratu Majapajit III yang berhasil menyatukan Nuswantara yang sekarang disebut Indonesia, Ibu Ken Dedes yang menurunkan raja raja Nusantara, Setelah Kalahnya Majapahit 1478 oleh Islam posisi Ibu sudah kurang dihormati lagi,

Karena Wanita sesuai adat Islam harus dikerudungi hanya kelihatan mata nya saja, dilarang menampilkan Keindahan tubuh dimana di Aceh Wanita memakai Celana Jin ketat di Oprasi dan dilarang, harus mengenakan Busana Arab yang tidak menunjukkan Aurat / Lekuk Tubuh yang membangkitkan Syahwat 2009 [TV].

Muncul Pemberontak adat Islam yaitu RA Kartini 1879-1904 sdetelah 300 tahun terpasung adat Islam, Maka Ibu kita Kartini pun jadi Pahlawan Sejati [ada Lagunya] Kebebasan Wanita dari kekangan adat Islam yang memasung Wanita hanya untuk Harem saja tidak boleh sejajar dengan Pria padahal diluaran Pemerintah Nederland Indie yang Kristen Wanita bisa menjadi Ratu dan juga Guru ingin membantu Kartini tapi gagal kena adat Islam yang Wanita tidak boleh Sekolah, Sekarang ada lagu Ibu Pertiwi menangis Sedih, melihat Bangsa ini sudah tidak memakai Adat nya lagi yang Oleh Dunia dipakai yaitu Persamaan Hak atau Gender Inggris juga bisa Ratunya Wanita dan kini menyusul Jepang yang percaya Keturunan Matahari Dewa Amaterasu sudah mengangkat Putri Mahkota mirip Kerajaan Majapahit,

Padahal dahulu Nusantara sudah menghargai Wanita setarap dengan Pria yang bisa menjadi Raja seperti Ratu Majapahit III Tri Bhuwana Tungga Dewi yang Suaminya adalah Sri Jayasabha Wisnuwardhana IV yang Berabhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja II 1338-1350 dimana Majapahit Mengalami Kejayaan setelah di pegang Wanita yang oleh Islam Wanita dianggap Harem [Jawa Gundik], diteruskan Rani Suhita Ratu Majapahit VI  yang Suaminya adalah Sri Aji Pangkajachina yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja  V Bhatara Daha 1427-1447 Saat ini Islam sudah mulai Kuat di Majaphit dan banyak Ahli Islam dari Arab mengajarkan Agama Simpel Memuja Allah dan menguasai Pesisir Utara Jawa hal ini akibat Hyang Wisesa Wikramawardhana Raja Majapahit V menerima Para Saudagar Islam bahkan membebaskan Para Wali menyebarkan Agama Islam yang waktu itu masih Pura Pura menghormati Majapahit dan Adatnya bahkanSang Raja Siwa-Buda  memberi Tanah 5 Hektar disebut Ampel Denta kepada Sunan Ampel untuk Siar Islam tempat menampung Orang Arab dan sekarang bisa dilihat sebagai kampung Arab [TV 2009] pusat penjualan Kurma,

Rusaknya setelah Adat Arab diterapkan di Negri ini sejak 1478 [1400 Saka] Kerajaan Islam demak Bintara yang yang mengalahkan Majapahit Brawijaya yang sudah sangat Tua sebagai Simbul Raja yang karena kalah dan mau masuk Islam hingga pisah dengan Sabdopalon sejak itulah Jawa dipimpin Islam, dimana Wanita hanya dijadikan Barang permainan Pribadi dikerudungi hanya kelihatan Mata nya dan tidak boleh dinikmati Orang Lain kecuali Pemiliknya yang dikawin Resmi, Modin atau Kontrak dan bisa dikontrakkan Orang Arab oleh Suaminya sesuai Adat Islam, Bahkan ingin persamaan Hak jadi TKI ke Arab tapi pulang Mati, Inilah nasib Ibu masa kini, Jadi Peringatan Hari IBU 22 -12-2009 ini apa sebenarnya maksudnya ? Nabi Muhammad sampai 3 X menyebut UMI atau IBU yang harus dihomati Prakteknya ? Wanita hanya diberi Pangkat Harem, malah oleh Suami dikontrakkan Orang Arab dan Walinya juga si Pemilik Wanita itu yang mungkin dikawini secara KUA / Milik resmi jadi bisa di Kontrakkan, dari pada kena Talak "Habislah sudah nasibnya" [istilah Juru Dak'wah Wanita TV Indosiar pagi],

Sungguh menyedihkan bila mendengar suara Ibu di Negeri ini, menjadi Tangisan Anak Anak nya setelah mayatnya terbujur kaku pulang dari TKI di Arab Saudi [TV kemarin] nutuk Berusaha sederajat dengan Sang bapak mencari Nafkah bagi sang Anak Anak, Ironis memang nasib Ibu di Negri ini setelah mengikuti Adat Islam Arab Zaman Jahilliyah yang kita saksikan sekarang ini memungut 3 biji Kakao demi perut anak anak nya pun ditangkap dan di Adili hingga air matanya meleleh membasahi Jilbabnya [TV] inilah nasib Ibu yang melarat, Hanya ada sisi Lain Ibu Ibu yang merayakan Natal dengan Riang Gembira karena Adat Jesus luwes dan Moderen yang bertentangan dengan Adat Muhammad yang Kuno dan memasung Wanita, Kalau Katolik hanya Wanita tertentu yang siap berkorban untuk Jesus dan diberi Kerudung mirip Jilbab dan disebut SUSTER / BIARAWATI, tapi Umat bebas berpakaian dan ber Kreasi, jadi Hanya Ibu yang Sadar dan siap Mengabdi Jesus saja yang terpasung atas kehendak Sendiri bukan paksaan, sedang Ibu yang Islam harus Semua rela di Pasung tanpa Pandang Bulu Ironis nasibmu oh Ibu yang ikut Arab, di Negri Sendiri di Pasung, kerja ke Arab tercinta pun mati diperkosa, Pulang hidup Gila penuh Luka,

Jadi Perayaan Hari Ibu di Indonesia ini baik juga Semoga Orang ingat Sejarah kembali tentang Majapahit Pemersatu Nusantara yang sangat Menghormati Ibu hingga Ibu bisa jadi Raja Nusantara sesuai Pesan Pendiri Republik ini Bung Karno "Jangan Sekali Kali Meninggalkan SEJARAH" biarpun Beliau ditumpas Islam beserta Jutaan perngikutnya dan Buku serta Ajarannya Cinta Tanah Air / Ibu Pertiwi dilarang dibaca diganti Buku Islam yang tidak menghormati Ibu Pertiwi, bahkan diera Kekuasaan Islam Orang Upacara NYIUM BUMI / IBU PERTIWI pun dimasalahkan Tanah kok di Cium dan jadi Urusan [Majalah Tempo 80 an] Semua Acara Budaya Sendiri sampai Nyium Tanah Sendiri di Haram kan Islam yang boleh hanya Nyium Kaabah Hajar Aswat / Batu Hitam di Arab sana. Inilah nasib Bangsa ini yang dijajah Dajjal Arab dan semoga Perayaan Hari IBU ini benar benar membuka hati Bangsa terpuruk ini agar ingat pada Leluhur IBU yang pernah menjadi Raja / Ratu Besar di Nusantara bukan Arab, Semoga Bangsa ini Sadar akan Peran Ibu yang tanpa Ibu kita tidak bisa ada di Dunia ini dimana Sekarang Banyak Ibu tidak diakui katanya kita dari Awlloh. Semua dari Awlloh nya Orang Islam, Sedang Allah nya Jesus malah di Tumpaskarena Kafir Gerejanya malah di Bom [Natal 2000] padahal ajaran Jesus lebih bebas , Lihat itu itu Ibu IBu bikin Pohon NATAL berpakaian bebas bukan Jilbab, Sungguh Pemandangan yang Indah, Bahkan Zaman Majapahit Wanita malah tidak mengenakan Baju dan menunjukkan Ke Indahan Tubuh tapi tidak ada Pelanggaran Hukum karena Orang Takut Karmapala dan Taat Hukum Negara Waktu itu, hal ini berlangsung di Bali hingga sekarang di Pedesaan masih banyak Orang tidak mengenakan Baju sampai Touris Wanita pun ikut adat Bali karena Udara Tropis dan Panas tidak ada Hujan Debu / Pasir seperti di Arab hingga Busana harus menutupi Aurat agar tidak terkena Pasir yang ditiup Angin kencang, Sedang di Jawa Pura Penghormatan Leluhur Ibu Majapahit Trowulan malah di Tutup tidak boleh Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk apapun oleh Adat Islam Arab Dajjal yang tidak mengnal Leluhur.

Jadi Marilah Hari IBU ini benar benar diperingati sesuai Sejarah Sendiri dimana Persamaan Hak Ibu dan Bapak dihormati bukan Memasung Ibu yang berbusanapun harus ikut busana Arab, Semoga Lagu "Ibu Pertiwi Menangis" bisa diganti "Ibu Pertiwi Tersenyum Ria" merayakan Natal dan Adat lokal nya Majapahit seperti Gereja Puhsarang Kediri Jawa Timur yang benuansa Majapahit, dan Bebas berbusana tanpa ketakutan di Gebuk Undang Undang Pornoaksi, dimana Penyanyi Jaipong pun di Jawa barat Busananya harus ikut Arab dan tidak boleh kelihatan Ketiaknya atau tembus Pandang yang sempat Heboh di TV dimana Gubernur Jawa Barat pun sudah ikut Arab melarang Busana Adat Parahiyangan yang Indah dipandang ironis sekali nasibmu oh Ibu, Bali pun mulai Ketakutan Undang Undang ini dan Gubernur Bali dan Mahasiswa sampai Protes dan Demo tapi karena dianggap Minoritas DPR tetap ketok Palu menyetujui Negara ini ikut Arab, dan membuat Keresahan Negara Pancasila ini yang sebetulnya sudah dikuasai Arab Zaman Jahilliyah yang Adatnya 1000 tahun yang lalu tanpa sadar padahal sekarang sudah Moderen dan tahun 2009 dan Orang tetap berpikir seolah Zaman Perang Salib. Semoga hari Ibu ini bukan Peringatan Pemasungan dan Penghinaan kepada Ibu, dimana Pratima Pratima Dewi Ibu Semua tidak berbaju dan Relief Relief Per Candian menampilkan Kecantikan Ibu tetap Lestari tidak malah dihancurkan karena tunduk Adat Arab Dahulu Kala. Semoga Murnilah Acara Hari Ibu ini tanpa dijajah Arab, Semoga Hari Ibu ini Sang Ibu kembali ke Budaya nya sendiri yang Agung serta Ibu setaraf dengan Bapak dan Bisa Memerintah Negri ini tanpa dibatasi Hukum Arab yang Wanita tidak boleh jadi Presiden, dan Wanita direndahkan hanya barang permainan yang bisa dikontrakkan Orang Arab, semoga.

SELAMAT HARI IBU semoga IBU bisa bebas di Tanahnya Sendiri yaitu Nusantara Semoga Kita benar benar menghormati Ibu Nusantara yang pernah bebas jadi Raja seperti di Inggris bukan menghormati Ibu di Arab yang terpasung dan Hina, buktinya TKW kita pulang Mati disiksa dan diperkosa dan yang pulang Hidup Penuh Luka dan Gila hingga dikirim Pemerintah berobat lagi ke Singapura, Sekali lagi marilah kita Rayakan Hari IBU dengan penuh Cinta kepada Ibu Pertiwi dimana Tanah adalah Dewi Sri yang bersuamikan Air yaitu Dewa Wisnu dan punya anak Boma Dewa Tumbuh Tumbuhan dimana Boma selalu di Ukir diatas Pintu Candi Wisnu maupun Dewi Sri yang masih dapat dilihat di Reruntuhan Candi Peninggalan Majapahit maupun Mataram di Jawa Tengah seperti Candi Roro Jonggrang yang juga Durga Mahisa Nandini yang sama dengan Pura Ibu Durga Kutri Mahendradata di Bali yang selama 1000 tahun Ibu tetap di Upacarai sedang di Jawa Hancur tidak bisa di Upacarai karena adat nya ikut Arab yang tidak kenal Padi [Dewi Sri] serta Buah buahan ada buah hanya Kurma saja, Ada di Trowulan Candi Ibu didalam Rumah / Puro / Dalem / Griyo Raja Majapahit Masa Kini Sri Wilatikta Brahmaraja XI tapi inipun sudah dilarang Upacara dan Odalan karena bertentangan dengan adat Arab yang tidak kenal Upacra Ibu hingga di tutup dan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk Apapun dan Camat pun tunduk dengan Imam Arab Karyono karena takut di "Saduk'i" [ditendang dan di injak injak] dan Sang Camat berkorban menutup Tempat Pemujaan Ibu yang Leluhur Hyang Suryo beserta Keturunan Majapahit yang Lestari di Bali sedang yang di Jawa di Tumpas Islam 1965-1966

Kini Upacara untuk Ibu terpaksa di Bali yaitu di Pura Ibu Majapahit Jimbaran karena di Trowulan Jawa di Larang Adat Arab yang menyebut diri Islam padahal Islam banyak ini entah Islam yang mana, bahkan Bung Karno Penggali Pancasila dan Presiden RI  saja bisa di Tumpas dengan jutaan pendukungnya apalagi Orang biasa yang tidak tunduk Arab, SBY Presiden Indonesia di ancam satu Habib untuk membubarkan Achmadiayah juga langsung Rapat bikin SKB tidak muter muter jadi Penjajahan Dajjal Arab benar benar mutlak jadi Semoga Penghormatan Ibu ini bisa benar benar dilaksanakan sesuai Adat kita yang memang Hormat pada Ibu yang bertentangan dengan adat Arab, Semoga Ibu Sederajat kembali dengan Bapak sesuai cita cita Dunia non Islam yang menyadari Kemajuan dan Kecanggihan serta Era Satelit dan Pesawat Jet bukan jaman Cikar ditarik Lembu lagi selamat buat IBU***


0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.