Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Minggu, 17 Januari 2010 | 16.54 | 0 Comments

HYANG SURYA DAN WULANDARI GUSDUR TERIMA PIN SOEKARNO

Soekmawati Soekarnopoetri sambil tersenyum dan entah apa yang dikatakan menyematkan PIN SOEKARNO kedada kiri baju Jas Sri Wilatikta Brahmaraja XI.

Gambar Khas Kepala Bung Karno menoleh ke Kanan yang menjadi Simbol The Sukarno Center dan Zaman Dahulu 1960-1965 juga dipakai Gambar Perangko Republik Indonesia dan terbuat dari Emas 23 karat kelihatan bersinar terang terkena pantulan lampu sorot ketika bertengger di kerah kiri Jas Hitam bergaris garis Vertikal yang dikenakan Raja Majapahit Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI yang baru saja Meng Abiseka Rektor Universitas Mahendradata Gusti Arya Wedakarna menjadi "Sri Wlatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I  Raja majapahit Bali" 1-1-2010.Didepan Pelinggih Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya Ratu Mas yang ada didalam Pura Besakih Bali yang sudah ada sejak  Enam Ratus Enam Puluh Enam tahun yang lalu.[Zaman Majapahit Tri Bhuwana Tungga Dewi]

Sebelumnya secara Serius Juga Putri Bung Karno ini menyematkan Simbol Pendiri Republik Indonesia dan Penggali Pancasila ini ke Dada Wulandari Wahid  Putri Gus Dur Bapak Prularisme Indonesia yang masih Gadis dan jarang Tampil didepan Umum.

Begitu bersalaman dengan Sukmawati yang baru menyematkan PIN di Dadanya Pria yang akrab dipanggil Hyang Surya ini sambil senyum lebar berkata, "Iyo Lek Undangan Tak Gawe Terus...." yang sebelumnya Sukma atau Roh Bung Karno ini juga sempat tertawa dan berkata, ".......Iki Gambare Bapak....di Gawe Lho....." ke duanya kelihatan Akrab karena sering nya bertemu dalam berbagai Acara bahkan Tanda Tangan ke Dua nya bersatu dalam Prasasti Peresmian Ganesa Tertinggi di Dunia di Singaraja Tempat Nenek nya / Ibu Bung Karno di Lahirkan dan yang aneh sampai saat ini Brahmaraja XI belum pernah mengunjungi Rumah Roh atau Sukma Bung Karno ini di Jakarta " Lek ndek Blitar kan Tonggo mik Sebrang Dalan...." ucap Hyang Suryo logat kental Jawa Timuran khas Blitar yang dijawab Sukma "Iku Lak Biyen...." ,

Demikianlah Peng Anugrahan Simbol Bung Karno dalam Acara  DIES NATALIS UNUVERSITAS MAHENDRADATA KE 47  17-1-1963 [didirikan Bung Karno]  17-1-2010 di Hotel Patra Jasa Kuta Bali jam 18 WITA 16 Januari 2010 yang dihadiri Gubernur Bali, Rektor berbagai Universitas, Delegasi World Hindu Youth Organization, Tokoh Tokoh Pendidikan, Mahasiswa, Mahasiswi, Teruna Teruni Bali, Putra Putri Kampus juga Organisasi Pemuda diantaranya Forum Kebangkitan Siva-Buda yang langsung dipimpin  Ketuanya GRP Prawirodipoero sambil Berbusana Adat Pemangkoe Djagad Lengkap Saput Bima / Bratasena warna Poleng yang juga sibuk sebagai Kepala Sekuriti Keamanan Setiap Acara yang dihadiri Brahmaraja XI juga Pengawal yang lain Berbusana Khas dengan Rompi Anti Peluru Ilmiah dan Gaib berwarna Hitam berlogo "Puri Surya Majapahit Trowulan" dan Rata rata jago Silat Tenaga Dalam / Lwe Kang Macan Putih / Siao Lien Ze / Pai Hauw Zen / Pis Kepeng , yang mengalami Ujian Akhir di Kubur selama 3 hari kalau kuat diteruskan 7 hari bila perlu 40 hari seperti Jesus  yang juga bertapa Tidak makan dan Minum Selama 40 hari 40 malam bahkan di Goda Iblis 3 X dan berhasil Mokswa Naik Ke Surga dengan badan Kasar nya setelah hari ke 3 dan Bangkit dari Kematian, Para Pengawal Brahmaraja juga di Gembleng Ilmu mirip mengikuti Jejak Jesus Tapi ber Tapa Pendem bukan di Puncak Gunung ini sebagai Simbul Kematian menemui Dewa Yamadipati atau Malaikat Jibril kemudian Hidup Kembali. "Mati sak Jroning Urip" Sama seperti menjadi Pendeta Hindu yang harus mengalami Mati dan Lahir kembali Upacaranya yang juga termasuk Ilmu "Sangkan Paraning Dumadi Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu" Warisan Empu Daha agar Jiwa nya Tidak Bimbang melihat Dunia yang penuh Dosa dan Rekayasa tanpa memperdulikan Karmapala ini hingga Alam mulai Murka.
[ Serat Sabdopalon Nayagenggong Mokswa Ring Girilaya Jonggringsaloka]

Acara Pemotongan Tumpeng Dies Natalis Universitas Mahendradata Oleh Gusti Ayu Suwitry Suyasa  Penglingsir dan Dewan Pendiri Universitas Mahendradata yang juga Ibunda Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I  Raja majapahit Bali untuk Penampilan Tingkat Dunia dan Tumpeng di Bagikan kepada Gubernur Bali, Kopertis Wilayah VIII, Ibu Sukmawati Sukarno, Nona Inayah Wahid dan Sri Wilatikta Brahmaraja XI diteruskan Peng Anugrahan Rekord MURI kepada DOKTOR Wanita Termuda di Dunia dalam Ilmu Pemerintahan Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi  WS, SE, MM yang berusia 27 Tahun yang juga Adik Kandung Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kapakisan I , Piagam Musium Rekord Indonesia ini diserahkan  Mr. Paulus Pangka SH Manager MURI dan Rektor Universitas Satyagama Jakarta Prof DR Ir Soenardjo Wirjoprawiro M Si yang memberi Gelar DOKTOR Wanita Termuda di Dunia dalam Ilmu Pemerintahan juga ikut mendapat Piagam MURI, Sang Prof  DR  Ir. berambut Putih ini sempat berkata kepada Brahmaraja XI yang dikaguminya yang kebetulan duduk bersebelahan bahwa Ini memang keluarga Briliant maksudnya Keluarga Sang Rektor Termuda di Dunia yang kakak dan  Adik mendapat Predikat DOKTOR Termuda di Dunia dalam Usia 27 tahun " Ini ada Orang Bali Wanita asal Jembrana juga Calon Doktor tapi Usianya kalah sama Ayu Werdhi.." ucap Sang Rektor Tertua di Indonesia sambil wajahnya Sumringah bahagia menutupi Ketuaannya melihat Generasi Muda Penerusnya sudah bermunculan dan sangat Setuju Pemuda Wedakarna menyandang Gelar "Sri Wilatikta" untuk mewakli Bali ditingkat Dunia karena masih Muda dan Gairah Kerjanya ber Api Api "Maklum Darah Muda...Tapi Briliant jadi tidak ngawur..."".imbuh Sang Rektor Sepuh tapi masih Energik ini kepada Brahmaraja XI yang ditanggapi Pria Tua berwajah muda karena masih Bujangan ini sambil manggut manggut serius seolah menghadapi Orang Tuanya sendiri yang mengaggumi dirinya yang dianggap masih muda juga seperti Sri Wilatikta Tegeh Kori dan Adiknya Gusti Ayu Werdhi.Peraih DOKTOR Termuda di Dunia.

Demikanlah Acara langka dimana sempat Bertemu Brahmaraja XI dengan 2 Putri Mantan Presiden Republik Indonesia yang ber Aliran Sama yaitu Bung Karno Penggali Pancasila dan Gus Dur Pelaksana Pancasila kesemuanya Orang jawa Timur, Brahmaraja XI yang akrab dipanggil Hyang Suryo Orang Blitar yang Tempat Kelahirannya di Gebang Lor adalah sebrang Rumah Bu Wardoyo yang Tempat Tinggal Bung Karno yang tinggal di Trowulan dan lebih sering di Bali sedang Gusdur Kelahiran Jombang, Dimana Wulandari Wahid Gadis Jombang yang sering berada di Jakarta dan Sukmawati Wanita Blitar yang juga berada di Jakarta ini tampak santai ngobrol ngobrol dengan Hyang Suryo Pria Lajang berambut Panjang Pe Mraktek Pancasila yang Sukses dan  cukup di Perhitungkan Para Anti Pancasila yang ingin merubah menjadi Sariat Islam sesuai Quran dan Hadist Tatanan di Indonesia yang Dasar Negara nya Pancasila Galian Bung Karno dari Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular Zaman majapahit sejak dilahirkannya 17-8-1945 yang banyak dirong rong Pemberontakan Islam seperti Darul Islam, [DI] Tentara Islam Indonesia [TII], PERMESTA dll, dimana akhirnya Sang Penggali Pancasila ini Berhasil Di Tumpas 1965-1966 Para Pengikutnya dengan tuduhan Komunis Tidak ber Tuhan  kemudian 1967 setelah tidak ada Pendukung nya karena Jutaan Orang Pecintanya di Tumpas sampai Akar Akarnya, Sang Presiden Pendiri Republik Indonesia di Tuduh Terlibat G 30 S PKI yang meng Kup Dirinya Sendiri dan dipaksa menanda Tangani Surat Perintah 11 Maret [SUPERSEMAR] serta kemudian di Tahan 1967 dan Tewas dalam setatus Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya 1970, Juga Ajaran dan Buku Buku Bung Karno dilarang dibaca dan dimusnakan sejak Bliau di Jatuhkan, Barulah di Era Presiden Gus Dur 1999 dan 2000 Kembali Kebebasan Bagi rakyat Indonesia di laksanakan sesuai Pancasila Tapi Bapak Demokrasi dan Prularisme ini 2001 di Turunkan Oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat [MPR] yang di Ketuai Prof DR Amin Rais The Man Of The Year 2001 atau Manusia Terpandai Bidang Parlemen dan Politik se Dunia waktu itu dimana Indonesia Negara Terbesar di Asia Tenggara dibuat jadi Kerupuk Renyah, yang menjadi Negara Dagelan yang sangat mengherankan Dunia, dimana Bangsa kita memang Terhebat di Dunia Otak nya untuk merekayasa Hukum, Parlemen maupun menjatuhkan Presiden yang menjadi Tontonan Dunia, Memang Bangsa sisa sisa Manusia Peradapan Atlantis yang Hilang ini sangat Super Otaknya dimana bila digunakan Membela Tanah Air juga Hebat seperti Bung Karno dan Gus Dur, Tapi Kepandaian itu digunakan Menghancurkan Bangsa dan Negara hingga jadi Budak Zaman Jahilliyah 1500 tahun yang lalu ini juga bisa karena Otak nya di isi  Ajaran Dajjal [Istilah Islam] atau Lusiver [Istilah Kristen] yang di Import ke Negeri ini dan di Tanamkan ke Otak Bangsa ini.Seperti kita lihat sekarang ini Semua Adat dan Aturan Negeri ini Bakal di Haram kan oleh Akal Akalan Otak Bangsa sendiri untuk menghancurkan Tatanan Maju Global agar kembali mundur kejaman Arab 1500 tahun yang lalu Padahal kita malah lebih Hebat dari Arab yang malah waktu itu bisa Bikin Borobudur 700 M dan Masa Perang Penumpasan Genosida Kristen Jesus yang dianggap Kafir di Timur Tengah oleh Islam kita Zaman majapahit Persatuan Nusantara dan Gemah Ripah Loh Jinawi Aman Tentrem Kerta raharja.Dimana Majapahit 1478 sehabis Perang salib dan rakyat nya yang Jujur akhirnya pun Kalah di Kibuli Aliran Arab Dajjal yang sukses menumpas Ajaran Jesus yang jujur "Bila di Tempeleng Pipi Kirimu berikan yang Kanan" dan "Ampunilah kesalahan Kami seperti Kamipun mengampuni Orang yang bersalah kepada Kami" ya Tumpes kalau begini Demikian pun Majapahit yang selalu percaya Karmapala dan Ngalah ikut Tumpes karena selalu berharap Karma tidak mau berjuang seperti Bung Karno ya tumpes jadi bangsa Budak  hingga kini.

Hingga Praktis Seiring Kajatuhan Gus Dur Kebebabasan kembali Terpasung islam dan Orang Anti Gus Dur  melarang kegiatan dalam bentuk apapun Praktek Praktek Pancasila atas nama Islam, Penghancuran Aliran Kepercayaan, Majelis ulama Indonesia malah Unjuk Gigi ' Menyesat kan banyak Aliran Kepercayaan, Meng Haram [Lokal] Halalkan [Arab] sampai makanan, Film, Salon Kecantikan, Dll yang jadi Tontonan TV sehari harian, Itu Perusakan Gereja, Kampus Kristen, Brutalisme merajalela dll dst dsb, Hingga Tewas nya Gus Dur 30-12-2009 yang membangunkan Orang dari Tidur Mimpi nya seolah lagi menari nari di Padang pasir TV kembali menampilkan Gus Duur "Majelis Ulama itu mana tahu ? yang dibaca cuma Quran..." yang anti Gus Dur pun tak kalah sengit nya "... Sejuta Gus Dur saya tidak Takut.." Teriak Habib Arab dll dst dsb. ditambah lagi Pidato Rektor Universitas Mahendradata " Dengan Todongan Senjata Universitas Marhaen harus diganti namanya..." akhirnya Marhaen diganti Mahendradata sampai Nama Bung Karno pun mau dihapus dari Sejarah.Mana Bisa ? Orang belum Gila semua, masih bisa berpikir lho bener enggak ?.

[ Team  Pandangan Mata Reporter The majapahit Center 20-1-2010]

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.